Foto Masa kini

Pendidikan Jadul

Foto pendidikan jaman dulu

Kampus UMY

Bersama teman-teman.

Rabu, 21 Desember 2011

Teacher Effectiveness

This section explores those factors that make a teacher effective. Recent research reveals that most variation in overall school effectiveness is due to classroom level factors rather than school level factors. For these reasons it is important to try to identify what makes an effective teacher.
Aspects of effective teaching include:

  • having a positive attitude
  • the development of a pleasant social / psychological climate in the classroom
  • having high expectations of what pupils can achieve
  • lesson clarity
  • effective time management
  • strong lesson structuring
  • the use of a variety of teaching methods
  • using and incorporating pupil ideas
  • using appropriate and varied questioning.
However, effective teaching methods are context specific. What is needed for a teacher to be effective can vary depending upon factors such as:
  • the type of activity in the lesson
  • the subject matter
  • the pupil backgrounds (such as age, ability, sex, socio-economic status and ethnicity)
  • the pupils' personal characteristics (such as personality, learning style, motivation and self-esteem)
  • the culture / organisation of the department, school and LEA.
This section examines how to build up, encourage and nuture many of the aspects that make an effective teacher.

Teacher Effectiveness

Introduction

This section explores those factors that make a teacher effective. Recent research reveals that most variation in overall school effectiveness is due to classroom level factors rather than school level factors. For these reasons it is important to try to identify what makes an effective teacher.

Aspects of effective teaching include:

  • having a positive attitude
  • the development of a pleasant social / psychological climate in the classroom
  • having high expectations of what pupils can achieve
  • lesson clarity
  • effective time management
  • strong lesson structuring
  • the use of a variety of teaching methods

  • using and incorporating pupil ideas
  • using appropriate and varied questioning.

However, effective teaching methods are context specific. What is needed for a teacher to be effective can vary depending upon factors such as:

  • the type of activity in the lesson
  • the subject matter
  • the pupil backgrounds (such as age, ability, sex, socio-economic status and ethnicity)
  • the pupils' personal characteristics (such as personality, learning style, motivation and self-esteem)
  • the culture / organisation of the department, school and LEA.

This section examines how to build up, encourage and nuture many of the aspects that make an effective teacher.

Sabtu, 17 Desember 2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS



I. KONSEP DASAR PTK
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Classroom Action Reserach (CAR). PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. PTK dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas
Berdasarkan pengertian di atas, komponen yang terdapat dalam sebuah kelas yang
dapat dijadikan sasasaran PTK adalah sebagai berikut.
a. Siswa, dapat dicermati obyeknya ketika siswa sedang mengikuti proses pembelajaran.
b. Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau membimbing siswa.
c. Materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau menyajikan materi pelajaran yang ditugaskan pada siswa.
d. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu.
e. Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah (kognitif, afektif, psikomotorik),
f. Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang lingkungan siswa di rumah.
g. Pengelolaan, merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa dengan bentuk tindakan.
B. Masalah yang diteliti
permasalahan PTK cukup luas. Permasalahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Masalah belajar siswa di sekolah, seperti misalnya permasalahan pem- belajaran di kelas, kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran, miskonsepsi, misstrategi, dan lain sebagainya.
  2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran,
  3. implementasi dan inovasi penggunaan metode pembelajaran (misalnya penggantian metode mengajar tradisional dengan metode mengajar baru), interaksi di dalam kelas (misalnya penggunaan stretegi pengajaran yang didasarkan pada pendekatan tertentu).
  4. Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kalas
1. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.
2. Manfaat PTK
Manfaat PTK antara lain sebagai berikut:
(1) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran.
(2) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik.
(3) Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antarpendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
(4) Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
(5) Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
(6) Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
D. Karakteristik Penelitian Tindakan Kalas
PTK merupakan bentuk penelitian tindakan yang diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di kelas. Ciri khusus PTK adalah :
  1. adanya tindakan nyata yang dilakukan sebagai bagian dari kegiatan penelitian dalam rangka memecahkan masalah.
  2. Tindakan tersebut dilakukan pada situasi alami serta ditujukan untuk memecahkan masalah praktis. Tindakan yang diambil merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan atas dasar tujuan tertentu.
  3. Tindakan dalam PTK dilakukan dalam suatu siklus kegiatan.
  4. PTK berfokus pada pemecahan masalah praktis bukan masalah teoretis.
  5. Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru dan kepala sekolah ,pengawas) dan peneliti (dosen atau widyaiswara )
E. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru (peneliti) dalam pelaksanaan PTK yaitu sebagai berikut.
Pertama, tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru tidak boleh sampai mengorbankan kegiatan pembelajaran.
Kedua, masalah penelitian yang dikaji merupakan masalah yang cukup merisaukannya dan berpijak dari tanggung jawab profesional guru
Ketiga, metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang lama,
Keempat, metodologi yang digunakan harus terencana secara cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di lapangan. Guru dapat mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk “menjawab” hipotesis yang dikemukakan.
Kelima, permasalahan atau topik yang dipilih harus benar–benar nyata, menarik, mampu ditangani,
Keenam; peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu–rambu pelaksanaan yang berlaku umum.
Ketujuh; kegiatan PTK pada dasarnya merupakan kegiatan yang berkelanjutan, karena tuntutan terhadap peningkatan dan pengembangan akan menjadi tantangan sepanjang waktu.
Kedelapan, meskipun kelas atau mata pelajaran merupakan tanggung jawab guru, namun tinjauan terhadap PTK tidak terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu melainkan dalam perspektif misi sekolah.
II. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
prosedur pelaksanaan PTK meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi.
Apabila diperlukan, pata tahap selanjutnya disusun rencana tinda lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah sebagai berikut.
Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Siklus Kegiatan PTK
Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukan untuk mengatasi berbagai hambatan/ kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya.
I. KONSEP DASAR PTK
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Classroom Action Reserach (CAR). PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. PTK dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas
Berdasarkan pengertian di atas, komponen yang terdapat dalam sebuah kelas yang
dapat dijadikan sasasaran PTK adalah sebagai berikut.
a. Siswa, dapat dicermati obyeknya ketika siswa sedang mengikuti proses pembelajaran.
b. Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau membimbing siswa.
c. Materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau menyajikan materi pelajaran yang ditugaskan pada siswa.
d. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu.
e. Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah (kognitif, afektif, psikomotorik),
f. Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang lingkungan siswa di rumah.
g. Pengelolaan, merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa dengan bentuk tindakan.
B. Masalah yang diteliti
permasalahan PTK cukup luas. Permasalahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Masalah belajar siswa di sekolah, seperti misalnya permasalahan pem- belajaran di kelas, kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran, miskonsepsi, misstrategi, dan lain sebagainya.
  2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran,
  3. implementasi dan inovasi penggunaan metode pembelajaran (misalnya penggantian metode mengajar tradisional dengan metode mengajar baru), interaksi di dalam kelas (misalnya penggunaan stretegi pengajaran yang didasarkan pada pendekatan tertentu).
  4. Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kalas
1. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.
2. Manfaat PTK
Manfaat PTK antara lain sebagai berikut:
(1) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran.
(2) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik.
(3) Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antarpendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
(4) Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
(5) Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
(6) Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
D. Karakteristik Penelitian Tindakan Kalas
PTK merupakan bentuk penelitian tindakan yang diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di kelas. Ciri khusus PTK adalah :
  1. adanya tindakan nyata yang dilakukan sebagai bagian dari kegiatan penelitian dalam rangka memecahkan masalah.
  2. Tindakan tersebut dilakukan pada situasi alami serta ditujukan untuk memecahkan masalah praktis. Tindakan yang diambil merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan atas dasar tujuan tertentu.
  3. Tindakan dalam PTK dilakukan dalam suatu siklus kegiatan.
  4. PTK berfokus pada pemecahan masalah praktis bukan masalah teoretis.
  5. Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru dan kepala sekolah ,pengawas) dan peneliti (dosen atau widyaiswara )
E. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru (peneliti) dalam pelaksanaan PTK yaitu sebagai berikut.
Pertama, tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru tidak boleh sampai mengorbankan kegiatan pembelajaran.
Kedua, masalah penelitian yang dikaji merupakan masalah yang cukup merisaukannya dan berpijak dari tanggung jawab profesional guru
Ketiga, metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang lama,
Keempat, metodologi yang digunakan harus terencana secara cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di lapangan. Guru dapat mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk “menjawab” hipotesis yang dikemukakan.
Kelima, permasalahan atau topik yang dipilih harus benar–benar nyata, menarik, mampu ditangani,
Keenam; peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu–rambu pelaksanaan yang berlaku umum.
Ketujuh; kegiatan PTK pada dasarnya merupakan kegiatan yang berkelanjutan, karena tuntutan terhadap peningkatan dan pengembangan akan menjadi tantangan sepanjang waktu.
Kedelapan, meskipun kelas atau mata pelajaran merupakan tanggung jawab guru, namun tinjauan terhadap PTK tidak terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu melainkan dalam perspektif misi sekolah.
II. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
prosedur pelaksanaan PTK meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi.
Apabila diperlukan, pata tahap selanjutnya disusun rencana tinda lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah sebagai berikut.
Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Siklus Kegiatan PTK
Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukan untuk mengatasi berbagai hambatan/ kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya.

Jumat, 09 Desember 2011

FUNGSI DAN TUGAS PENGELOLA SEKOLAH

1.          KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor, pemimpin / leader inovator, motivator.
a.      Kepala Sekolah selaku Edukator
Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar efektif dan efisien ( lihat tugas guru ).

b.      Kepala sekolah selaku manajer
1)       Menyusun perencanaan
2)       Mengorganisasikan kegiatan
3)       Mengarahkan kegiatan
4)       Melaksanakan pengawasan
5)       Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
6)       Melakukan evaluasiterhadap kegiatan
7)       Menentukan kebijaksanaan
8)       Mengadakan rapat
9)       Mengambil keputusan
10)    Mengatur proses belajar mengajar
11)    Mengatur administrasi : ketatausahaan; siswa; ketenagaan; sarana prasarana; keuangan /RAPBS
12)    Mengatur organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
13)    Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

c.      Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi
1)       Perencanaan                                             
2)       Pengorganisasian                    
3)       Pengarahan                                              
4)       Pengkoordinasian                   
5)       Pengawasan                                             
6)       Kurikulum                                   
7)       Kesiswaan                                 
8)       Ketatausahaan                          
9)       Ketenagaan                                               
10)    Kantor                                         
11)    Keuangan
12)    Perpustakaan
13)    Laboratorium
14)    Ruang Ketrampilan/Kesenian
15)    Bimbingan Konseling
16)    UKS
17)    Gedung Serbaguna
18)    OSIS
19)    Media
20)    Gudang
21)    7K

d.     Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervise mengenai
1)        Proses belajar mengajar
2)       Kegiatan bimbingan dan konseling
3)       Kegiatan ekstrakurikuler
4)       Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait
5)       Sarana dan prasarana
6)       Kegiatan OSIS
7)       Kegiatan 7K

e.      Kepala sekolah selaku pemimpin/leader
1)       Dapat dipercaya, jujur dan bertanggungjawab
2)       Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
3)       Memiliki visi dan memahami visi sekolah
4)       Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah
5)       Membuat, mencari dan memilih gagasan baru

f.       Kepala sekolah selaku inovator
1)       Melakukan pembaharuan di bidang :
a.      KBM
b.      BK
c.      Ekstrakurikuler
d.     Pengadaan
2)       Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan
3)       Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat

g.     Kepala sekolah selaku motivator
1)       Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja
2)       Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk KBM dan BK
3)       Mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum
4)       Mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar
5)       Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur
6)       Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan
7)       Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan
8)       Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman

Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah.

2.          WAKIL KEPALA SEKOLAH
Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1)     Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan  program
2)     Pengorganisasian
3)     Pengarahan
4)     Ketenagaan
5)     Pengkoordinasian
6)     Pengawasan
7)     Penilaian
8)     Identifikasi dan pengumpulan data
9)     Penyusunan laporan

Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan – urusan sebagai berikut :
a.      KURIKULUM
1)       Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2)       Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3)       Mengatur penyusunan program pengajaran (program semesteran, program satuan pelajaran dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum).
4)       Mengatur pelaksanaan kurikuler dan ekstra kurikuler .
5)       Mengatur pelaksanaan program penilaian criteria kenaikan kelas, criteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB.
6)       Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran.
7)       Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
8)       Mengatur pengembangan MGMP dan coordinator mata pelajaran.
9)       Mengatur mutasi siswa
10)    Melakukan supervise administrasi dan akademis
11)    Menyusun laporan

b.      KESISWAAN
1)       Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2)       Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan).
3)       Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan, PMR, KIR,UKS, PKS dan Paskibra.
4)       Mengatur program pesantren kilat.
5)       Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
6)       Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi.
7)       Menyeleksi calon untuk di usulkan mendapat beasiswa.

c.      SARANA PRASARANA
1)       Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar
2)       Merencanakan program pengadaannya.
3)       Mengatur pemanfaatan sarana prasarana.
4)       Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
5)       Mengatur pembakuannya.
6)       Menyusun laporan.

d.     HUBUNGAN MASYARAKAT
1)       Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite sekolah dan peran Komite sekolah.
2)       Menyelenggarakan bakti social, karyawisata.
3)       Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan)
4)       Menyusun laporan.

3.          GURU
Guru bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien ;
Tugas dan tanggungjawab guru meliputi :
1)     Membuat perangkat program pengajaran.
a.           AMP
b.          Pogram Tahunan
c.           Program satuan pelajaran
d.          Program rencana pengajaran
e.           Program mingguan guru
f.           LKS
2)     Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3)     Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir.
4)     Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
5)     Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
6)     Mengisi daftar nilai siswa.
7)     Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar
8)     Membuat alat pelajaran/alat peraga.
9)     Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
10)  Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
11)  Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
12)  Mengadakan pengembangan program pengajaran  yang menjadi tanggung jawabnya.
13)  Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
14)  Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran.
15)  Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.
16)  Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

4.          WALI KELAS
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1)     Pengelolaan kelas
2)     Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :
a.        Denah tempat duduk siswa
b.        Papan absensi siswa
c.        Daftar pelajaran kelas
d.        Daftar piket kelas
e.        Buku absensi siswa
f.         Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas
g.        Tata tertib siswa
3)     Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa
4)     Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger)
5)     Pembuatan catatan khusus tentang siswa
6)     Pencatatan mutasi siswa.
7)     Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
8)     Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

5.          GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1)     Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
2)     Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah – masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
3)     Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
4)     Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
5)     Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
6)     Menyusu statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling
7)     Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.
8)     Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling.
9)     Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

6.          PUSTAKAWAN SEKOLAH
Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1)     Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika.
2)     Pengurusan pelayanan perpustakaan.
3)     Perencanaan pengembangan perpustakaan
4)     Pemeliharaan dan perbaikan buku – buku/bahan pustaka/media elektronika.
5)     Inventarisasi dan pengadministrasian buku – buku / bahan pustaka/media elektronika.
6)     Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat.
7)     Penyimpanan buku – buku perpustakaan /media elektronika
8)     Menyusun tata tertib perpustakaan
9)     Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

7.          LABORAN
Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1)     Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium.
2)     Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
3)     Mengatur penyimpanan dan daftar alat – alat laboratorium.
4)     Memelihara dan perbaikan alat – alat laboratorium.
5)     Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat – alat laboratorium.
6)     Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium.

8.          KEPALA TATA USAHA
Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1)     Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.
2)     Pengelolaan keuangan sekolah.
3)     Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.
4)     Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah.
5)     Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
6)     Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.
7)     Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.
8)     Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan  secara berkala.

9.          TEKNISI MEDIA
Teknisi media membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1)     Merencanakan pengadaan alat – alat media.
2)     Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media.
3)     Menyusun program kegiatan teknisi media.
4)     Mengatur penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan alat – alat media
5)     Inventarisasi dan pengadministrasian alat – alat media.
6)     Menyusun alaporan pemanfaatan alat – alat media.